Eksklusif…
Ada pengalaman menarik. Pada tahun 1987, saya ditugaskan Kompas untuk meliput jalannya pemilihan umum tanggal 23 Maret di Dili, Timor Timur. Seperti diketahui, pada saat itu Timor Timur masih merupakan wilayah yang tertutup. Diperlukan izin khusus bagi orang luar untuk mengunjungi Timor Timur, terutama wartawan. Itu sebabnya, sebelum berangkat saya mengurus surat izin untuk memasuki Timor Timur ke Markas Besar ABRI di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Pada waktu itu, saya dibekali alat telephoto Nikon seberat 21 kilogram untuk mengirim foto dari Dili ke Redaksi Kompas di Jakarta. Oleh karena, pengiriman foto dengan alat telephoto itu menggunakan saluran telepon maka selain surat izin untuk memasuki Timor Timur, saya juga mengurus izin untuk menelepon ke luar Timor Timur. Saya mendaftarkan salah satu nomor direct line ke Redaksi Kompas . Dan, saya diingatkan bahwa itu adalah satu-satunya nomor telepon di Jakarta yang bisa saya hubungi dari Dili. Sesampai di Dili, saya ...